Tips Sehat Memelihara Hewan Kesayangan
TEMPO Interaktif, Jakarta – Gandies menghabiskan waktu lebih dari enam jam sehari dengan 14 kucing peliharaannya. Bagi dia, berbagi makan dan mandi bersama mereka adalah hal biasa. Perempuan berusia 25 tahun ini tidak takut terjangkit penyakit hewan yang menular ke manusia (zoonosis), seperti dari parasit toksoplasmosis. “Yang penting menjaga kebersihan dengan selalu cuci tangan,” kata dia.
Dari hasil tes toksoplasma, karyawati perusahaan konsultan komunikasi ini memang diketahui negatif. Gandies memang cukup rajin memberi vaksin bagi beberapa kucingnya. “Namun ada beberapa yang belum,” katanya. Bagi para pemilik hewan peliharaan, memang sebaiknya waspada terhadap sejumlah penyakit yang mengancam, baik itu penyakit hewannya sendiri maupun penyakit hewan yang bisa menular kepada pemiliknya.
Penyakit menular itu, dicontohkan dokter hewan Widyanto Adi Nugraha, adalah penyakit yang disebabkan bakteri, virus, dan parasit, seperti rabies dan toksoplasmosis. Malah, kata Adi, orang yang berkulit sensitif juga rentan terkena cacingan dan jamur dari hewan peliharaannya. Adi menjelaskan, untuk mengenali ciri hewan yang sakit–misalnya kucing–bisa dilihat dari menurunnya nafsu makan. Secara fisik, hewan lemas dan lebih banyak tidur serta bermalas-malasan. “Biasanya muntah dan terserang diare jika terjadi gangguan pencernaan,” ujar dokter yang berpraktek di Klinik Hewan Kartini, Jakarta, ini kepada Tempo kemarin.
Ciri lain, bila ada penyakit pada pernapasan, hewan bakal batuk, pilek, dan muncul kotoran pada matanya. Bila ada masalah kulit, bulu akan rontok dan timbul area-area keropeng pada kulitnya. Hal itu, menurut Adi, bisa karena makanan atau sampo yang tidak cocok, sehingga menimbulkan kutu dan jamur.
Pada musim hujan seperti sekarang, menurut dokter hewan lain, Iwan Berri Prima, kucing biasa terserang flu. Gejalanya mirip seperti flu pada manusia. Seperti diawali bersin-bersin, demam, turunnya nafsu makan, lemah, lesu, dan mata merah berair. Berrimensinyalir penyakit cat flu atau flu kucing adalah penyakit hewan peliharaan yang cukup banyak saat ini. Penyebabnya adalah infeksi satu virus atau kombinasi beberapa virus, yakni herpes dan virus calici. “Akan menjadi fatal apabila telah terinfeksi bakteri,” ujar Wakil Direktur Advokasi Wahana Agrobisnis Peternakan Indonesia ini.
Nah, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, diperlukan perawatan rutin terhadap hewan peliharaan. Misalnya, Adi menuturkan, setelah membelai peliharaannya, kita dianjurkan mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik.
Hindari kebiasaan buruk seperti memberi makanan manusia kepada hewan peliharaan dan memakannya bersama hewan peliharaan. Menurut Adi, beberapa makanan justru mengakibatkan keracunan pada hewan. “Misalnya cokelat, yang bisa bikin anjing keracunan,” kata Adi. Jika hewan sakit, jangan pula asal memberi obat manusia. Karena ada beberapa obat yang tidak boleh diberikan.
Ada lagi pemilik yang gemar berlebihan mendandani hewannya, seperti memakaikan baju dan parfum. Padahal, menurut Adi, bau menyengat parfum malah membuat hewan batuk. Lagi pula hewan tidak akan merasa nyaman jika mengenakan baju.
Selain itu, tempat buang air harus dipisah dari toilet manusia. Misalnya, anjing sebaiknya buang air besar dan kecil di halaman luar, sedangkan untuk kucing bisa dibuatkan tempat khusus yang diisi pasir, yang banyak dijual di toko hewan peliharaan. Usahakan posisi kandang dan area hewan jauh dari ruang makan atau dapur, karena bulu-bulu rontok bisa masuk ke makanan.
Yang paling penting, Berri menekankan, jangan biarkan kucing memakan tikus atau daging mentah. Karena sangat mungkin daging mentah dan tikus telah terkontaminasi parasit toksoplasma. Jika kucing sudah menjadi carrier (pembawa parasit), otomatis kotorannya akan terkontaminasi.
Tip memelihara hewan peliharaan.
1. Mulai pemilihan yang teliti saat mencari atau membeli hewan peliharaan. Ketahui kejelasan asal-usulnya.
2. Jaga kebersihan hewan kesayangan. Mandikan minimal sepekan sekali.
2. Jika tidak sempat, bawa ke groomer (salon) hewan. Selain memandikan hewan peliharaan, groomer menyediakan perawatan gunting kuku dan merapikan rambut.
3. Beri vaksinasi, obat cacing, dan cek kesehatan secara rutin minimal tiga bulan sekali ke dokter hewan walau hewan tak sakit.
4. Berilah perhatian dengan meluangkan waktu bermain dengan hewan peliharaan.
5. Latih hewan kesayangan untuk tidak buang air sembarangan.
6. Beri makan dengan nutrisi cukup dan seimbang. Upayakan makanan khusus hewan, bukan makanan manusia.
7. Sediakan mainan khusus untuk hewan, seperti tulang atau bola. Untuk hewan seperti hamster, mainan khusus sangat baik untuk menjaga kebugaran
8. Jika hewan sakit, jangan tunda hingga parah. Segera hubungi dokter hewan.
Dari hasil tes toksoplasma, karyawati perusahaan konsultan komunikasi ini memang diketahui negatif. Gandies memang cukup rajin memberi vaksin bagi beberapa kucingnya. “Namun ada beberapa yang belum,” katanya. Bagi para pemilik hewan peliharaan, memang sebaiknya waspada terhadap sejumlah penyakit yang mengancam, baik itu penyakit hewannya sendiri maupun penyakit hewan yang bisa menular kepada pemiliknya.
Penyakit menular itu, dicontohkan dokter hewan Widyanto Adi Nugraha, adalah penyakit yang disebabkan bakteri, virus, dan parasit, seperti rabies dan toksoplasmosis. Malah, kata Adi, orang yang berkulit sensitif juga rentan terkena cacingan dan jamur dari hewan peliharaannya. Adi menjelaskan, untuk mengenali ciri hewan yang sakit–misalnya kucing–bisa dilihat dari menurunnya nafsu makan. Secara fisik, hewan lemas dan lebih banyak tidur serta bermalas-malasan. “Biasanya muntah dan terserang diare jika terjadi gangguan pencernaan,” ujar dokter yang berpraktek di Klinik Hewan Kartini, Jakarta, ini kepada Tempo kemarin.
Ciri lain, bila ada penyakit pada pernapasan, hewan bakal batuk, pilek, dan muncul kotoran pada matanya. Bila ada masalah kulit, bulu akan rontok dan timbul area-area keropeng pada kulitnya. Hal itu, menurut Adi, bisa karena makanan atau sampo yang tidak cocok, sehingga menimbulkan kutu dan jamur.
Pada musim hujan seperti sekarang, menurut dokter hewan lain, Iwan Berri Prima, kucing biasa terserang flu. Gejalanya mirip seperti flu pada manusia. Seperti diawali bersin-bersin, demam, turunnya nafsu makan, lemah, lesu, dan mata merah berair. Berrimensinyalir penyakit cat flu atau flu kucing adalah penyakit hewan peliharaan yang cukup banyak saat ini. Penyebabnya adalah infeksi satu virus atau kombinasi beberapa virus, yakni herpes dan virus calici. “Akan menjadi fatal apabila telah terinfeksi bakteri,” ujar Wakil Direktur Advokasi Wahana Agrobisnis Peternakan Indonesia ini.
Nah, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, diperlukan perawatan rutin terhadap hewan peliharaan. Misalnya, Adi menuturkan, setelah membelai peliharaannya, kita dianjurkan mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik.
Hindari kebiasaan buruk seperti memberi makanan manusia kepada hewan peliharaan dan memakannya bersama hewan peliharaan. Menurut Adi, beberapa makanan justru mengakibatkan keracunan pada hewan. “Misalnya cokelat, yang bisa bikin anjing keracunan,” kata Adi. Jika hewan sakit, jangan pula asal memberi obat manusia. Karena ada beberapa obat yang tidak boleh diberikan.
Ada lagi pemilik yang gemar berlebihan mendandani hewannya, seperti memakaikan baju dan parfum. Padahal, menurut Adi, bau menyengat parfum malah membuat hewan batuk. Lagi pula hewan tidak akan merasa nyaman jika mengenakan baju.
Selain itu, tempat buang air harus dipisah dari toilet manusia. Misalnya, anjing sebaiknya buang air besar dan kecil di halaman luar, sedangkan untuk kucing bisa dibuatkan tempat khusus yang diisi pasir, yang banyak dijual di toko hewan peliharaan. Usahakan posisi kandang dan area hewan jauh dari ruang makan atau dapur, karena bulu-bulu rontok bisa masuk ke makanan.
Yang paling penting, Berri menekankan, jangan biarkan kucing memakan tikus atau daging mentah. Karena sangat mungkin daging mentah dan tikus telah terkontaminasi parasit toksoplasma. Jika kucing sudah menjadi carrier (pembawa parasit), otomatis kotorannya akan terkontaminasi.
Tip memelihara hewan peliharaan.
1. Mulai pemilihan yang teliti saat mencari atau membeli hewan peliharaan. Ketahui kejelasan asal-usulnya.
2. Jaga kebersihan hewan kesayangan. Mandikan minimal sepekan sekali.
2. Jika tidak sempat, bawa ke groomer (salon) hewan. Selain memandikan hewan peliharaan, groomer menyediakan perawatan gunting kuku dan merapikan rambut.
3. Beri vaksinasi, obat cacing, dan cek kesehatan secara rutin minimal tiga bulan sekali ke dokter hewan walau hewan tak sakit.
4. Berilah perhatian dengan meluangkan waktu bermain dengan hewan peliharaan.
5. Latih hewan kesayangan untuk tidak buang air sembarangan.
6. Beri makan dengan nutrisi cukup dan seimbang. Upayakan makanan khusus hewan, bukan makanan manusia.
7. Sediakan mainan khusus untuk hewan, seperti tulang atau bola. Untuk hewan seperti hamster, mainan khusus sangat baik untuk menjaga kebugaran
8. Jika hewan sakit, jangan tunda hingga parah. Segera hubungi dokter hewan.
0 komentar:
Posting Komentar