Rabu, 07 Desember 2011

KIAT PETERNAKAN SAPI DI DAERAH JAWA TIMUR

Rabu, 07 Desember 2011 |
Populasi sapi di empat kabupaten di Pulau Madura terus bertambah seiring dengan program inseminasi buatan (IB). Untuk mengetahui hasil pedet (anak sapi,red) hasil IB itu, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan bertajuk Gebyar Pedet Hasil Inseminasi Buatan (IB) se-Madura 2011 di lapangan Bakorwil IV Pamekasan.

Kegiatan ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan di Jatim dan diikuti 100 ekor sapi IB Madura dan Limosin yang kerap dikenal Madrasin. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2011 menunjukkan, populasi sapi di Pulau Madura mencapai 806.608 ekor.  Kini populasi di empat Kabupaten di Pulau Garam itu sekitar 830 ribu ekor yang tersebar di Kabupaten Bangkalan (194.838 ekor), Sampang (196.414 ekor), Pamekasan (127.044 ekor), dan Sumenep (360.312 ekor).

Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir.Suparwoko Adisoemarto,MM mengatakan kalau saat ini populasi sapi di Madura lebih banyak dibanding Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hanya sekitar 600 ribu lebih. “Semakin banyaknya populasi ternak di Madura, maka  diharapkan Madura bisa menjadi pulau ternak,” katanya.

Program IB memang kini diminati banyak peternak sapi di Madura dan dipastikan tidak mengurangi populasi sapi asli Madura. Disamping itu, pemerintah terutama Pemprov Jatim telah menyediakan tempat khusus bagi peternak sapi asli Madura melalui program Village Breeding Center. Di sisi lain, ada beberapa wilayah di Kabupaten Pamekasan yang tidak mau melakukan program inseminasi, yakni Kecamatan Pakong dan Kecamatan Waru. Untuk kedua wilayah ini, nantinya akan dijadikan pusat khusus pengembangan sapi asli Madura. “Jadi jangan khawatir program inseminasi ini akan menghilangkan populasi sapi asli Madura. Kami juga harus mempertahankan keaslian sapi Madura dari kepunahan,” katanya.

Gebyar Pedet 2Bahkan, tambah Kadis, Jawa Timur ingin menciptakan sapi berlian dalam pengembangan dan pertumbuhan populasi ternak. Yang dimaksud sapi berlian yaitu sapi beranak lima juta dalam jangka waktu lima tahun. “Alhamdulillah kelahiran sapi di Jawa Timur sekitar 800 ribuan per tahun. Sedangkan yang dipotong tidak lebih dari 460 ribu ekor, dan sapi yang dijual hidup ke provinsi lain seperti Jateng, Jabar, dan DKI Jakarta sebanyak 156 ribu. Artinya, Jatim masih kelebihan pedet,” tuturnya.

Dalam Gebyar Pedet Hasil IB ini, Kadis mengatakan, sapi Madura memiliki kualitas baik seperti dagingnya rendah lemak dan seratnya bagus. Dan keungulan lainnya, sapi Madura mampu beradaptasi dengan cepat, tahan penyakit, dan tahan terhadap pakan berkualitas rendah.

Kasubdit Ternak Potong Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir. Wignyo Sadwoko,MM mengaku bangga dengan Jatim yang kini sebagai salah satu tumpuan nasional dalam pengembangan ternak sapi dan salah satu lumbung ternak nasional.
Buktinya, dari hasil sensus, Indonesia sudah mempunyai sapi-sapi sebanyak 14,8 juta ekor sapi.  “Dari jumlah itu, sebanyak 4,8 juta ekor berada di Jawa Timur. Tentunya itu merupakan sumbangan yang berarti untuk swasembada daging kita,” katanya.
Dan dari 4,8 juta ekor tersebut, Madura menyumbang 17  persennya atau 800 ribu lebih.  “Ini sesuatu yang sangat menggembirakan. Apalagi, adanya semangat dan kecintaan masyarakat Madura dalam mengembangkan sapi lokal dan asli,” tambahnya.  Upaya ini tentunya juga sesuai dengan perencanaan salah satu program swasembada daging dan kerbau tahun 2014. “Menuju target tahun 2014 kita harus menyediakan kebutuhan daging bagi masyarakat, setidaknya 90 persen dari ternak yang ada,” katanya.

Untuk mendorong pencapaian swasembada daging yang bertumpu pada ternak sapi itulah, pemerintah membantu peternak melalui program IB. Program IB ini dalam rangka mempercepat pertambahan populasi melalui jumlah kelahiran sekaligus melakukan perbaikan kualitas produktivitas sapi-sapi lokal.

Kepala UPT IB Disnak Jatim, Muhammad Tjahjono menambahkan, Gebyar Pedet yang dilaksanakan 2-3 Desember ini diikuti 100 peserta dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Dijelaskan, tujuan kegiatan ini diantaranya memacu kesadaran masyarakat dalam membangun sektor peternakan, memacu peningkatan kemampuan kelompok petenakan dalam usaha budidaya peternakan, memotivasi masyarakat insan peternakan dalam memanfaatkan sumber daya lokal melalui budidaya ternak, dan membuka peluan bagi investor untuk menanamkan modal dalam pengembangan budidaya ternak.  Adanya kegiatan ini, diharapkan dapat bibit ternak sapi hasil IB yang berkualitas melalui Village Breeding Center Plasma Nutfah dan seleksi breeding up dengan limousin atau dikenal dengan Madrasin.

 


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

 

Author

Pengikut

Cari Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Copyright © peternakan | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog