
Kondisi peternakan harimau di Guilin, sebuah taman penangkaran satwa khusus harimau di Cina
Di dalam peternakan itu sendiri saat ini kondisinya amatlah mengenaskan, bau busuk bangkai tercium dimana mana, belum lagi kondisi banyak harimau yang terluka yang seharusnya memerlukan perawatan tidak dirawat dan terkesan sengaja dibiarkan. Hal ini terjadi karena apabila para satwa buas ini mati maka tulangnya bisa segera diambil dan dijadikan bahan baku anggur serta jamu tradisional Tiongkok terutama obat kuat yang terkenal sangat manjur tersebut, dan harganyapun cukup mahal. Menurut info dari Mail Online yang dikutip ruanghati.com menyebutkan untuk 1 botol anggur yang diolah dari tulang harimau bisa mencapai hingga sekitar Rp 6 juta

Deretan kandang-kandang harimau itu kini semakin memprihatinkan dan tidak terawat, bau busuk bangkai tercium dimana-mana karena banyak harimau yang sakit serta luka karena bertarung sesama harimau. Hal ini terjadi karena semakin besarnya populasi dan tidak diimbangi dengan luasnya area hidup yang wajar yang mutlak dibutuhkan harimau

Setelah tulang belulangnya diambil untuk dijadikan Anggur, kulitnya pun sangat mahal dijual
Menurut Lisa Hua hanya ada satu jalan keluar, peternakan harus ditutup. Saat ini berbagai peternakan itu sibuk melobi, justru pada tahun macan ini. Mereka ingin agar perdagangan produk macan diperbolehkan lagi. Hua dan organisasinya, International Fund for Animal Welfare (IFAW), serta berbagai organisasi perlindungan satwa lainnya melakukan segala upaya untuk menghalangi punahnya macan liar. Jumlah macan liar di seluruh dunia cuma 3200. Di Cina, macan liar masih bisa ditemukan dalam jumlah kecil di wilayah tenggara, Tibet dan Yunnan. Peluang hidup paling besar ada pada Macan Amur yang tinggal di perbatasan Rusia dan Cina. Namun, jumlah mereka cuma 20 ekor.
1 komentar:
luar biasa jika ada orang yang mau beternak harimau
Posting Komentar